Senin, 11 Juni 2018

Sarang Burung Walet yang Memenuhi Syarat Sebagai Komoditi Ekspor


Sarang Burung Walet yang Memenuhi Syarat Sebagai Komoditi Ekspor


Ketua Badan Karantina Pertanian (Parantan), Banun Harpini mengatakan bahwa bisnis "Sarang Walet" adalah untuk memperhatikan tiga kebutuhan dasar ekspor ke China.

Ini membutuhkan ketertelusuran, bersih dengan kandungan nitrit <30 3="" 70="" c="" dan="" detik.="" dipanaskan="" o:p="" ppm="" selama="">

"Ada komitmen yang kuat untuk memenuhi persyaratan pihak China," kata Bannon saat menghadiri Sarang Burung Nasional Indonesia pada Jumat (2/3) di Jakarta.




Dia menambahkan bahwa persyaratan yang diperlukan sangat ketat, karena Paranantan adalah salah satu lembaga yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan yang dibutuhkan oleh pihak China terus mendorong pelaku bisnis untuk bertemu dengan mereka.

Seperti yang Anda ketahui, pada tahun 2015, Sarang Burung Walet berhasil diekspor langsung ke China, sementara di masa lalu harus diseberangkan ke negara ketiga, salah satunya adalah Hong Kong.

Memerangi ekspor langsung ke China membutuhkan waktu.

Ditandatangani pada 24 April 2012 Protokol tentang persyaratan Heminitas dan karantina dan pemeriksaan impor sarang walet dari produk Indonesia di Tiongkok, antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Administrasi Umum Mutu, Inspeksi dan administrasi karantina dari Republik Rakyat Cina. Diperlukan waktu 3 (tiga) tahun setelah penandatanganan protokol baru Indonesia dapat langsung mengekspor ke jalur cepat China.

Baca: Nest Nest Swallow disertakan selama periode kerja



Dalam pelaksanaan Sarang Pasir Ekspor langsung ke China sejak ekspor pertamanya pada Januari 2015 saat ini masih menghadapi banyak kendala dan tantangan.

Komunikasi yang baik antara pemerintah dalam hal ini mensyaratkan Paranantan sebagai jaminan dan persyaratan kualitas bagi para pelaku perusahaan.

Ini siap memfasilitasi dan membantu memenuhi persyaratan, karena membawa nama Indonesia.

"Jangan kehilangan produk kami dari negara tetangga, dan kami perlu tahu pesaing kami seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam," jelas Bannon Harbini.

Tunjukkan ekspor sarang burung layang-layang Indonesia, terutama di China, tren yang meningkat, pada tahun 2016, sampai dengan ekspor Flying Swallow dari Nest Indonesia yang 23 ton dari 7 perusahaan yang terdaftar dan pada tahun 2017 naik menjadi 52 ton dari 8 perusahaan yang terdaftar.

Hingga 2017, Sarang Indonesia mengeluhkan sekitar 70% dari pasar China dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand.



Pada bulan Januari 2018, ada 7 perusahaan dari 8 perusahaan yang terdaftar untuk mengekspor walet bersarang di China dengan volume hingga 4 ton.


Dengan tren peningkatan permintaan untuk ekspor, Parantan juga telah mengembangkan kebijakan ekspor Sapu Sarang teknis di China untuk mengubah mode pemanasan sesuai dengan persyaratan yang diperlukan.

Ini konsisten dengan rekomendasi untuk meningkatkan hasil sarang burung oleh pihak Cina, CNCA pada tahun 2017.

Selain itu, Parantan juga menerbitkan banyak kebijakan teknis yang diharapkan dapat membantu dan memfasilitasi pelaku bisnis.

Untuk informasi, untuk mengekspor sarang walet di Cina, tempat perawatan harus ditetapkan sebagai rumus hewan karantina dan mendapatkan nomor registrasi.

Jadi Anda juga perlu mendaftarkan sarang burung walet yang telah menjadi sumber sarang walet untuk bahan baku.

Sekarang aplikasi IKH tersedia dan registrasi online online melalui APIKH (Aplikasi Instalasi Karantina Hewan).

Barantan juga mendirikan laboratorium yang terakreditasi untuk 3 unit praktisi karantina pertanian di Surabaya Square dan Soekarno-Hatta hanya di karantina pusat tes Jakarta Indonesia.

Ini untuk mendukung daya saing komoditas pertanian utama, tes kunci untuk virus flu burung (AI), dan pengujian mikrobiologi, dan kandungan nitrat, polusi logam berat.

Prestasi lain, pada tahun 2018, Parantan, bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, segera melatih staf karantina untuk mempelajari IKH.

Ini untuk meningkatkan efisiensi keamanan pangan terutama tentang HACCP.

Di masa depan, personel yang terlatih telah mendapatkan sertifikat ekivalen BNSP yang setara dari auditor HACCP, serta untuk mengidentifikasi Barantan sebagai administrator yang memeriksa kompeten dan profesional di SBW untuk meningkatkan kualitas perawatan yang diharapkan dapat membantu Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar